Apa yang kita bayangkan pada saat akan menjadi seorang ibu?
Mempunyai anak yang baik, yang pinter dan segala macam hal baik
lainnya. Tapi, apa persiapan kita untuk menjadi seorang ibu yang baik?
Menjadi seorang ibu, bukan sekedar kita menikah dan mempunyai anak,
namun diperlukan kesiapan mental, juga fisik. Karena sekali menjadi
seorang ibu, maka seorang ibu akan selamanya menjadi seorang ibu.
Seperti
yang disampaikan Mario Teguh dalam acara, dengan judul “A mother’s
prayer” di Metro TV tanggal 21 Desember 2008, Mario Teguh menyatakan
“Ibu tak pernah cuti, tak ada lembur. Keberhasilan ibu adalah
keberhasilan anak-anaknya, serta kesedihan anak-anaknya adalah
kesedihan ibunya.” Selanjutnya Mario Teguh juga mengatakan, bahwa “ibu
menjadi tempat bersandar banyak orang. Ibu menginginkan anaknya berdiri
tegak, berjalan dan mempunyai kehidupan yang lebih baik. Oleh karena
itu, sebaiknya kita sesedikit mungkin bercerita pada beliau, karena
begitu masalah yang kita hadapi telah selesai, ibu masih kepikiran”.
Apa
yang dikatakan Mario Teguh tadi benar adanya Peran seorang ibu sangat
penting dalam meletakkan dasar-dasar pondasi pendidikan anak-anaknya,
pada sikap dan perilaku, serta menjaga agar rumah tangga aman tenteram
sedahsyat apapun badai cobaan menggulungnya. Ada pancaran kasih, doa
serta pengorbanan seorang ibu, apapun yang menjadi profesi ibu tadi.
Kondisi yang semakin berubah, semakin banyaknya wanita karir, diikuti
semakin dahsyatnya pengaruh globalisasi yang juga sangat berpengaruh
pada perilaku anak-anak kita, semakin menunjukkan betapa peran ibu
harus semakin kuat. Sebagaimana sms yang saya terima pagi ini, dari
sahabat saya, yang juga seorang ibu, agar kita dapat menjadi ibu yang
mampu menciptakan suasana kesejukan, sehingga ada surga di bawah
telapak kaki ibu.
Pada saat si anak masih dalam
kandungan, ibu harus telah mempersiapkan diri, mendisiplinkan diri,
agar anak telah menjadi disiplin sejak masih di dalam kandungan.
Seorang anak tidak ingin dilahirkan, namun orangtua lah yang
menginginkan kelahiran anak-anaknya, sebagai penyambung keturunan nya.
Ibu yang telah mempersiapkan diri, akan lebih tenang dalam menghadapi
kesulitan, baik dalam masa kehamilan, proses kelahiran, maupun merawat
bayinya dengan penuh kasih sayang setelah anak lahir dengan selamat.
Perkembangan
kepribadian dan perilaku anak, sangat ditentukan oleh bagaimana
orangtua mendidiknya, disini peran ibu sangat penting. Ibu lah yang
mengandung selama 9 bulan, kemudian menyusui, serta menimang anaknya…..
selain itu juga mengajarkan anak-anaknya sejak anak bisa mengerti.
Mengajarkan etika, agama, dan pelajaran lain yang akan mengembangkan
pola pikir dan perilaku anak ke arah yang baik.
Semakin
anak besar, tentu saja ibu tak selalu bisa mendampingi anak-anaknya,
tapi ibu yakin jalinan yang ada antara ibu dan anaknya. Ibu akan terus
berdoa, dan menyerahkan anak pada Allah swt, dan semoga dijauhkan dari
segala marabahaya. Dan ibu percaya, doa-doa ibu yang dipanjatkan akan
menyertai perjalanan anaknya kemanapun dia berada, dan selalu menjadi
penerang atas kehidupannya.
Ibu akan tahu dan merasa,
apakah anaknya sedang resah, dan sedang mempunyai masalah yang belum
dapat diselesaikan. Ibu akan menunggu, apakah anak akan datang untuk
memohon doa ibu, atau anak akan berusaha menyelesaikan sendiri. Ibu
tetap akan mendoakannya.
“Ibu, tolong doakan, aku mau test,” sms si bungsu.
“Ibu,
makasih doanya, tadi semua berjalan lancar,” kembali sms si bungsu.
Ibu tersenyum, dan sangat senang anaknya bisa menyelesaikan pekerjaan
dan tugasnya dengan baik.
Semakin anak menjadi dewasa,
ibu juga akan mendudukkan dirinya, untuk membuat anak mandiri, dan
tidak mencampuri persoalannya tanpa diminta. Kadang anak bisa berbuat
salah, tapi seorang ibu, harus bisa mengarahkan anaknya, untuk menerima
akibat atas segala kesalahan yang dilakukan, dan berusaha untuk tidak
mengulangi lagi kesalahan yang sama.
Betapa beratnya
peran ibu, oleh karena itu menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah.
Diperlukan kedewasaan, kematangan, agar ibu dapat menjalankan
perannya, dan membuat keluarga bahagia atas peran ibu yang bisa
menaungi seluruh anggota keluarga, dengan kelembutan, ketegasan dan
kebijaksanaan nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar